Minggu, 06 Maret 2016

PENGEMBANGAN FILSAFAT ILMU



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.  
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Perkembengan Ilmu” tepat pada waktunya.
Tujuan dari penyusunan makalah ini, selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu, kami juga menyusun makalah ini sebagai bahan pembelajaran diskusi kami bersama kelompok lain. Namun di samping itu, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
            Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.   
Wassalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh.


Karawang , 16 Februari 2016









DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah  ........................................................................................................ 1
1.3  Tujuan Penulisan  .......................................................................................................... 1
                                                                                                                                         
BAB II PEMBAHASAN
1.1  Pengertian Ilmu ............................................................................................................. 2
2.1  Periodesasi Perkembangan Ilmu ................................................................................... 2
A.    Perkembangan Ilmu Masa Yunani Kuno ................................................................ 2
B.     Perkembangan Ilmu Masa Abad Pertengahan ........................................................ 4
C.     Perkembangan Ilmu Masa Keemasan Islam  ........................................................................................... 4
D.    Pekembangan ilmu masa renassance ....................................................................... 5
E.     Perkembangan Ilmu Masa Zaman Modern  ............................................................................................. 6

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan  .................................................................................................................. 7
B.     Saran ............................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
            Ditinjau secara sejarah, proses kemenangan akal manusia dari kekuatan mistis dimulai sejak dari zaman Yunani Kuno. Setelah periode ini perkembangan ilmu berkembang semakin pesat. Bahkan pada masa sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat dalam dinamika yang semakin cepat lagi karena penemuan yang satu sering menyebabkan penemuan-penemuan lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidak terpusat pada satu tempat atau wilayah tertentu saja. Selain di Eropa , Dunia Timur juga terbukti memberikan sumbangsih yang besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Banyak penemuan yang terjadi di Dunia Timur yang baru dikembangkan belakangan di Dunia Barat. Oleh karena itu untuk memahami sejarah perkembangan ilmu, perlu dilakukan periodesasi. Periodisasi perkembangan ilmu yang disusun di sini dimulai dari perkembangan pemikiran dan kebudayaan masyarakat di wilayah Babilonia, Mesir, Cina dan India. Hal ini sangat penting karena pemikiran dan kebudayaan yang berkembang di wilayah-wilayah tersebut pada masa itu juga merupakan rangkaian panjang sejarah peradaban umat manusia, yang dengan kemampuan akal  pikirannya selau berusaha melangkah maju.

1.2        Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan ilmu ?
2.      Bagaimanakah periodesasi perkembangan ilmu ?

1.3        Tujuan
1.      Mengetahui pengertian ilmu.
2.      Mengetahui tahapan-tahapan perkembangan ilmu.




BAB 2
PEMBAHASAN

1.1  Pengertian ilmu
      Menurut bahasa arti kata ilmu berasal dari bahasa arab (ilm),bahasa latin (science) yang bearti tahu atau mengetahui atau memahami. Sedangkan menurut istilah, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis atau ilmiah. Perbedaan ilmu dan pengetahuan yaitu :
dasar Secara umum,pengertian ilmu merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis dan ferivikatif. Sedangkan pengetahuan (knowledge) merupakan pengumpulan fakta yang meliputi bahan dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum biasa disebut sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan pengetahuan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,pengertian ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode ilmiah tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan. Sedangkan menurut Wikipedia indonesa, pengertian ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar ubtuk menemukan, menyelidiki dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai bentuk kenyataan dalam alam manusia.

2.1  Periodesasi Perkembangan Ilmu
A.    Perkembangan Ilmu Masa Yunani Kuno
      Menurut Bertrand Russel, diantara semua sejarah tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak. Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga  pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur.

Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu Thales (624-545 SM) dari Miletus, Pythagoras (580 SM-500 SM), Socrates (469 SM-399 SM), Plato (427 SM-347 SM), Aristoteles (384 SM- 322 SM). Selain nama-nama tersebut, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546 SM) dengan diktum falsafinya  bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan (Apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes yang hidup pada abad ke 6 SM, masih satu generasi dengan Anaximander, ia berpendapat bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia menganggap bahwa semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara.
 Demokreitos (460-370SM), ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar materi, sehingga ia dikenal sebagai “Bapak Atom Pertama”. Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsuf Yunani berpendapat  bahwa materi terdiri atas empat unsur dasar yang ia sebut sebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu unsur lagi yang ia sebut cinta (philia). Hal ini dilakukannya untuk menerangkan adanya keterikatan dari satu unsur ke unsur lainnya. Empedokles juga dikenal sebagai peletak dasar ilmu-ilmu fisika dan biologi pada abad 4 dan 3 SM dan juga Archimedes, (sekitar 287 SM-212 SM) ia adalah seorang ahli matematika, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Archimedes, dianggap sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa, hal ini didasarkan pada temuannya  berupa prinsip matematis tuas sistem katrol (yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja), dan ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit.
 Di  bidang matematika, penemuannya terhadap nilai p (phi) lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya. Dari karya-karyanya yang bersifat eksperimental, ia kemudian dijuluki sebagai, “Bapak IPA Eksperimental”. 
      Secara umum karakteristik filsafat Yunani kuno adalah rasionalisme, yaitu suatu pemahaman tentang sebuah pengetahuan yang lebih mengutamakan akal (logika). Rasionalisme Yunani itu mencapai puncaknya pada orang-orang sofis.



B.     Perkembangan Ilmu Masa Abad Pertengahan
      Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517. Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan memengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan.
Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan. Pada masa ini ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Adanya larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan membuat kesenian menemukan teknik abstraksi yang memungkinkan sensasi tercipta tanpa adanya kehadiran bentuk realis. Pada masa ini pula dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan  pemerintahan Eropa dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur tengah. Seorang ksatria (crusade) harus selalu bersedia membela keyakinannya setiap kali terjadi pertempuran dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan kemudian menjadi di bawah pengaruh keagamaan.

C.     Perkembangan Ilmu Masa Keemasan Islam
Zaman Kejayaan Islam sekitar (750 M -1258 M) adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan, dan insinyur di Dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri. Banyak dari perkembangan dan pembelajaran ini dapat dihubungan dengan geografi. Bahkan sebelum kehadiran Islam, kota Mekah merupakan pusat  perdagangan di Jazirah Arab dan Muhammad sendiri merupakan seorang  pedagang. Tradisi ziarah ke Mekah menjadi pusat pertukaran gaagasan dan  barang. Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang Muslim atas jalur  perdagangan Afrika-Arab dan Arab-Asia sangat besar sekali. Akibatnya,  peradaban Islam tumbuh, berkembang, dan meluas dengan berdasarkan pada ekonomi dagangnya, berkebalikan dengan orang-orang Kristen, India, dan Cina yang membangun masyarakat dengan berdasarkan kebangsawanan kepemilikan tanah pertanian.

Pedagang membawa barang dagangan dan menyebarkan agama mereka ke Cina (berujung pada banyaknya penduduk Islam di Cina dengan  perkiraan jumlah sekitar 37 juta orang, yang terutama merupakan etnis Uyghur Turk yang wilayahnya dikuasai oleh Cina), India, Asia tenggara, dan kerajaan-kerajaan di Afrika barat. Ketika para pedagang itu kembali ke Timur Tengah, mereka membawa serta penemuan-penemuan dan ilmu pengetahuan baru dari tempat-tempat tersebut. Hanya dalam bidang filsafat, para ilmuwan Islam relatif dibatasi dalam menerapkan gagasan-gagasan nonortodoks mereka. Meskipun demikian, Ibnu Rushd dan polimat Persia Ibnu Sina memberikan kontribusi penting dalam melanjutkan karya-karya Aristoteles, yang gagasan-gagasannya mendominasi pemikiran nonkeagamaan dunia Islam dan Kristen. Mereka juga mengadopsi gagasan-gagasan dari Cina dan India, yang dengan demikian menambah  pengetahuan mereka yang sudah ada sebelumnya. Ibnu Sina dan para pemikir -spekulatif lainnya seperti al-Kindi dan al-Farabi menggabungkan Aristotelianisme dan Neoplatonisme dengan gagasan-gagasan lainnya yang diperkenalkan melalui Islam. Literatur filsafat Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Ladino, yang ikut membantu perkembangan filsafat Eropa modern. Sosiolog-sejarawan Ibnu Khaldun, warga Kartago Konstantinus orang Afrika yang menerjemahkan naskah-naskah kedokteran Yunani dan kumpulan teknik matematika Al-Khwarzimi adalah tokoh-tokoh penting pada Zaman Kejayaan Islam. Pada masa ini juga terjadi perkembangan filsuf non-Muslim. Filsuf Yahudi Moses Maimonides yang tinggal di Andalusia adalah salah satu contohnya.
D.    Pekembangan ilmu masa renassance
Renaisance adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncanya kurang lebih pada tahun 1500.Perkataan renaisans berasal dari bahasa prancis Renaissance yang artinya adalah “lahir kembali” atau “kelahiran kembali”.Yang di maksudkan adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno yang dapat melakukan kegiatan secara bebas tentang segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, termasuk kehidupan bertuhan. Renaisans pertama kali diperkenalkan di eropa barat, di kawasan italia. Hal ini di picu kekalahan tentara salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan seniman menyingkir dari romawi timur menuju eropa  barat. Abad renaisans memiliki sejarah yang panjang dan rumit, dan selalu muncul  perdebatan diantara sejarawan mengenai kata “Masa pencerahan” sebagai sebuah kata rujukan dan sebagai masa sejarah.
Beberapa diantara mereka mempertanyakan apakah masa pencerahan benar-benar sebuah kemajuan kebudayaan dari abad pertengahan, atau hanya melihatnya sebagai suatu periode  pesimisme dan nostalgia atas era klasik. Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan dengan  kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran agama.

E.     Perkembangan Ilmu Masa Zaman Modern
Filsafat Modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme. Waktu munculnya filsafat modern adalah abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat dan Amerika Utara. Filsafat Modern ini pun dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat pemikiran Descartes, seorang filsuf terkemuka di zaman Modern. Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat bahwa masa modern merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai bermunculan dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat. Filsafat Barat menjadi  penggung perdebatan antar filsuf terkemuka.Setiap filsuf tampil dengan gaya dan argumentasinya yang khas. Sejarah filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode, yaitu: zaman Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan zaman Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman. Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Coperticus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643).Sedangkan Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Dia merupakan bangsawan Inggris yang terkenal dengan karyanya yang bermaksud untuk menggantikan teori Aristoteleles tentang ilmu pengetahuan dengan teori baru. Sekalipun demikian, Rene Descartes merupakan filsuf yang  paling terkenal pada masa filsafat modern ini. Rene Descartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapa filsafat modern. Dia adalah seorang filsuf Perancis. Descartes belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin Pater-pater Yesuit di desa La Fleche.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidak terpusat pada satu tempat atau wilayah tertentu saja. Selain di Eropa , Dunia Timur juga terbukti memberikan sumbangsih yang besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Banyak penemuan yang terjadi di Dunia Timur yang baru dikembangkan belakangan di Dunia Barat.
Beberapa disiplin ilmu yang sudah berkembang pada masa klasik Islam adalah: ilmu fikih, ilmu kalam, ilmu hadis, ilmu tafsir, ilmu usul fikih, ilmu tasawuf, yang biasa pula disebut sebagai bidang ilmu naqli, ilmu-ilmu yang bertolak dari nas-nas Al-Qur'an dan hadis. Adapun dalam bidang ilmu 'aqli atau ilmu rasional, yang berkembang antara lain ilmu filsafat, ilmu kedokteran, ilmu farmasi, ilmu sejarah, ilmu astronomi dan falak, ilmu hitung, dan lain-lain.

B.     Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
                                                               













DAFTAR PUSTAKA

1Amin Abdullah, Studi Agama Normativitas Atau Historivitas?,( cet III Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2002), h. 244
2A.W. Munawar, Kamus Al-Munawwar Arab Indonesia Terlengkap, ditelaah oleh KH.Ali Ma’sum, KH. Zaenal Abidin,cet. Xiv, (Surabaya Pustaka Progressif, 1997), h.966.
3Bchtiar, Amsal . ( 2010), Filsafat Ilmu, Jakarta; Rajawali Press Jujun S Suryasumantri, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Popular, cet. Xii, (Jakarta; Pustaka Sinar Harapan, 1999).
4Mulyadi Kertanegara, Integrasi Ilmu, Sebuah Rekonstruksi Holistic, (Jakarta; UIN Jakarta Press, 2005).
5Mukhtar, Orientasi Ke Arah Pemeahaman Filsafat Ilmu, ( Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014).
6Louis O. Kattsoft, Pengantar Filsafat, (cet. Vii, Yogyakarta: Tiara Wicana Yogya, 1996), h.146
Surajiyo, Ilmu Filsafat, suatu pengantar, (cet.I; Jakarta; PT. Bumi Aksara, 2005).
.










terimakasih,hanya sekedar berbagi :-)
semoga bermanfaat... :-')





MY BIODATA


Nama : Desi Puspitasari WN
TTL   : Bekasi, 29 Desember 1997
Hobi  : Membaca, mendengarkan musik
Cita-cita : Dokter
Identitas Pendidikan : Mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang, Fakultas Agama Islam




Terimakasihhh :-)