KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Puji dan syukur
kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat serta
hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ”Perkembengan Ilmu” tepat pada waktunya.
Tujuan dari
penyusunan makalah ini, selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Filsafat Ilmu, kami juga menyusun makalah ini sebagai bahan pembelajaran
diskusi kami bersama kelompok lain. Namun di samping itu, kami menyadari bahwa
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, kami mengharapkan
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya
bagi pembaca.
Wassalamu’alikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Karawang , 16 Februari 2016
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.......................................................................................................................... ii
Daftar
Isi................................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan
Penulisan .......................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Ilmu ............................................................................................................. 2
2.1 Periodesasi
Perkembangan Ilmu ................................................................................... 2
A. Perkembangan Ilmu Masa Yunani Kuno ................................................................ 2
B. Perkembangan Ilmu Masa Abad
Pertengahan ........................................................ 4
C. Perkembangan
Ilmu Masa Keemasan Islam ........................................................................................... 4
D. Pekembangan ilmu masa renassance ....................................................................... 5
E. Perkembangan Ilmu
Masa Zaman Modern ............................................................................................. 6
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
.................................................................................................................. 7
B. Saran
............................................................................................................................. 8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ditinjau
secara sejarah, proses kemenangan akal manusia dari kekuatan mistis dimulai
sejak dari zaman Yunani Kuno. Setelah periode ini perkembangan ilmu berkembang
semakin pesat. Bahkan pada masa sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang
dengan cepat dalam dinamika yang semakin cepat lagi karena penemuan yang satu
sering menyebabkan penemuan-penemuan lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini tidak terpusat pada satu tempat atau wilayah tertentu
saja. Selain di Eropa , Dunia Timur juga terbukti memberikan sumbangsih yang
besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Banyak penemuan yang terjadi di Dunia
Timur yang baru dikembangkan belakangan di Dunia Barat. Oleh karena itu untuk
memahami sejarah perkembangan ilmu, perlu dilakukan periodesasi. Periodisasi
perkembangan ilmu yang disusun di sini dimulai dari perkembangan pemikiran dan
kebudayaan masyarakat di wilayah Babilonia, Mesir, Cina dan India. Hal ini sangat
penting karena pemikiran dan kebudayaan yang berkembang di wilayah-wilayah
tersebut pada masa itu juga merupakan rangkaian panjang sejarah peradaban umat
manusia, yang dengan kemampuan akal pikirannya selau berusaha melangkah
maju.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu ?
2. Bagaimanakah periodesasi
perkembangan ilmu ?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui pengertian ilmu.
2. Mengetahui tahapan-tahapan
perkembangan ilmu.
BAB
2
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian ilmu
Menurut bahasa arti kata ilmu berasal dari bahasa arab (ilm),bahasa
latin (science) yang bearti tahu atau mengetahui atau memahami. Sedangkan
menurut istilah, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis atau ilmiah. Perbedaan
ilmu dan pengetahuan yaitu :
dasar Secara umum,pengertian ilmu
merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan
berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan
pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis dan
ferivikatif. Sedangkan pengetahuan (knowledge) merupakan pengumpulan fakta yang
meliputi bahan dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum biasa disebut
sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan pengetahuan.
Menurut kamus
besar bahasa Indonesia,pengertian ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode ilmiah tertentu yang
dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan.
Sedangkan menurut Wikipedia indonesa, pengertian ilmu atau ilmu pengetahuan
adalah seluruh usaha sadar ubtuk menemukan, menyelidiki dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai bentuk kenyataan dalam alam manusia.
2.1 Periodesasi Perkembangan Ilmu
A. Perkembangan Ilmu Masa Yunani Kuno
Menurut Bertrand
Russel, diantara semua sejarah tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit
diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak. Zaman ini
berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini
menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki
sesuatu secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada
sikap receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga pada
zaman ini filsafat tumbuh dengan subur.
Pada zaman ini banyak bermunculan
ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu Thales
(624-545 SM) dari Miletus, Pythagoras (580 SM-500 SM), Socrates (469 SM-399
SM), Plato (427 SM-347 SM), Aristoteles (384 SM- 322 SM). Selain nama-nama
tersebut, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546 SM) dengan
diktum falsafinya bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan
(Apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes
yang hidup pada abad ke 6 SM, masih satu generasi dengan Anaximander, ia
berpendapat bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia menganggap bahwa semuanya
di alam semesta dirasuki dengan udara.
Demokreitos (460-370SM), ia mengembangkan
teori mengenai atom sebagai dasar materi, sehingga ia dikenal sebagai “Bapak
Atom Pertama”. Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsuf Yunani berpendapat
bahwa materi terdiri atas empat unsur dasar yang ia sebut sebagai akar,
yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu unsur lagi
yang ia sebut cinta (philia). Hal ini dilakukannya untuk menerangkan adanya keterikatan
dari satu unsur ke unsur lainnya. Empedokles juga dikenal sebagai peletak dasar
ilmu-ilmu fisika dan biologi pada abad 4 dan 3 SM dan juga Archimedes, (sekitar
287 SM-212 SM) ia adalah seorang ahli matematika, astronom, filsuf, fisikawan,
dan insinyur berbangsa Yunani. Archimedes, dianggap sebagai salah satu matematikawan
terbesar sepanjang masa, hal ini didasarkan pada temuannya berupa prinsip
matematis tuas sistem
katrol (yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja),
dan ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak
matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit.
Di bidang
matematika, penemuannya terhadap nilai p (phi) lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya.
Dari karya-karyanya yang bersifat eksperimental, ia kemudian dijuluki sebagai,
“Bapak IPA Eksperimental”.
Secara umum
karakteristik filsafat Yunani kuno adalah rasionalisme, yaitu suatu pemahaman
tentang sebuah pengetahuan yang lebih mengutamakan akal (logika). Rasionalisme
Yunani itu mencapai puncaknya pada orang-orang sofis.
B. Perkembangan Ilmu Masa Abad
Pertengahan
Abad Pertengahan
adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan
Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga
munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra,
kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans
pada tahun 1517. Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa.
Pada masa ini agama berkembang dan memengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia,
termasuk pemerintahan.
Sebagai konsekuensinya, sains yang
telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai
ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan. Pada masa ini
ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Adanya
larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan membuat kesenian menemukan teknik
abstraksi yang memungkinkan sensasi tercipta tanpa adanya kehadiran bentuk
realis. Pada masa ini pula dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan
pemerintahan Eropa dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur
tengah. Seorang ksatria (crusade) harus selalu bersedia membela keyakinannya
setiap kali terjadi pertempuran dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan
kemudian menjadi di bawah pengaruh keagamaan.
C. Perkembangan
Ilmu Masa Keemasan Islam
Zaman
Kejayaan Islam sekitar (750 M -1258 M) adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan,
dan insinyur di Dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap
perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah
ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri. Banyak dari
perkembangan dan pembelajaran ini dapat dihubungan dengan geografi. Bahkan
sebelum kehadiran Islam, kota Mekah merupakan pusat perdagangan di
Jazirah Arab dan Muhammad sendiri merupakan seorang pedagang. Tradisi
ziarah ke Mekah menjadi pusat pertukaran gaagasan dan barang. Pengaruh
yang dipegang oleh para pedagang Muslim atas jalur perdagangan
Afrika-Arab dan Arab-Asia sangat besar sekali. Akibatnya, peradaban Islam
tumbuh, berkembang, dan meluas dengan berdasarkan pada ekonomi dagangnya,
berkebalikan dengan orang-orang Kristen, India, dan Cina yang membangun masyarakat
dengan berdasarkan kebangsawanan kepemilikan tanah pertanian.
Pedagang
membawa barang dagangan dan menyebarkan agama mereka ke Cina (berujung pada
banyaknya penduduk Islam di Cina dengan perkiraan jumlah sekitar 37 juta
orang, yang terutama merupakan etnis Uyghur Turk yang wilayahnya dikuasai oleh
Cina), India, Asia tenggara, dan kerajaan-kerajaan di Afrika barat. Ketika para
pedagang itu kembali ke Timur Tengah, mereka membawa serta penemuan-penemuan
dan ilmu pengetahuan baru dari tempat-tempat tersebut. Hanya dalam bidang
filsafat, para ilmuwan Islam relatif dibatasi dalam menerapkan gagasan-gagasan
nonortodoks mereka. Meskipun demikian, Ibnu Rushd dan polimat Persia Ibnu Sina
memberikan kontribusi penting dalam melanjutkan karya-karya Aristoteles, yang
gagasan-gagasannya mendominasi pemikiran nonkeagamaan dunia Islam dan Kristen.
Mereka juga mengadopsi gagasan-gagasan dari Cina dan India, yang dengan
demikian menambah pengetahuan mereka yang sudah ada sebelumnya. Ibnu Sina
dan para pemikir -spekulatif lainnya seperti al-Kindi dan al-Farabi
menggabungkan Aristotelianisme dan Neoplatonisme dengan gagasan-gagasan lainnya
yang diperkenalkan melalui Islam. Literatur filsafat Arab diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin dan bahasa Ladino, yang ikut membantu perkembangan filsafat
Eropa modern. Sosiolog-sejarawan Ibnu Khaldun, warga Kartago Konstantinus orang
Afrika yang menerjemahkan naskah-naskah kedokteran Yunani dan kumpulan teknik
matematika Al-Khwarzimi adalah tokoh-tokoh penting pada Zaman Kejayaan Islam.
Pada masa ini juga terjadi perkembangan filsuf non-Muslim. Filsuf Yahudi Moses
Maimonides yang tinggal di Andalusia adalah salah satu contohnya.
D. Pekembangan ilmu masa renassance
Renaisance adalah suatu periode
sejarah yang mencapai titik puncanya kurang lebih pada tahun 1500.Perkataan
renaisans berasal dari bahasa prancis Renaissance yang artinya adalah “lahir
kembali” atau “kelahiran kembali”.Yang di maksudkan adalah kelahiran kembali
budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno yang dapat
melakukan kegiatan secara bebas tentang segala kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, termasuk kehidupan bertuhan. Renaisans pertama kali
diperkenalkan di eropa barat, di kawasan italia. Hal ini di picu kekalahan
tentara salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan
seniman menyingkir dari romawi timur menuju eropa barat. Abad renaisans
memiliki sejarah yang panjang dan rumit, dan selalu muncul perdebatan diantara
sejarawan mengenai kata “Masa pencerahan” sebagai sebuah kata rujukan dan
sebagai masa sejarah.
Beberapa diantara mereka mempertanyakan apakah masa
pencerahan benar-benar sebuah kemajuan kebudayaan dari abad pertengahan, atau
hanya melihatnya sebagai suatu periode pesimisme dan nostalgia atas era
klasik. Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance
sering diartikan dengan kebangkitan,
peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai
manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran agama.
E. Perkembangan Ilmu
Masa Zaman Modern
Filsafat
Modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda
berakhirnya era skolastisisme. Waktu munculnya filsafat modern adalah abad
ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat dan Amerika Utara. Filsafat Modern
ini pun dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat pemikiran Descartes, seorang
filsuf terkemuka di zaman Modern. Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat
melihat bahwa masa modern merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran
baru mulai bermunculan dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat.
Filsafat Barat menjadi penggung perdebatan antar filsuf terkemuka.Setiap
filsuf tampil dengan gaya dan argumentasinya yang khas. Sejarah filsafat pada
masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode, yaitu: zaman
Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan zaman
Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman. Ada beberapa tokoh yang menjadi
perintis yang membuka jalan baru menuju perkembangan ilmiah yang modern. Mereka
adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Coperticus (1473-1543), Johannes
Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643).Sedangkan Francis Bacon
(1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan
dalam bidang ilmu pengetahuan. Dia merupakan bangsawan Inggris yang terkenal
dengan karyanya yang bermaksud untuk menggantikan teori Aristoteleles tentang
ilmu pengetahuan dengan teori baru. Sekalipun demikian, Rene Descartes
merupakan filsuf yang paling terkenal pada masa filsafat modern ini. Rene
Descartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapa filsafat modern. Dia adalah
seorang filsuf Perancis. Descartes belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin
Pater-pater Yesuit di desa La Fleche.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidak
terpusat pada satu tempat atau wilayah tertentu saja. Selain di Eropa , Dunia
Timur juga terbukti memberikan sumbangsih yang besar bagi kemajuan ilmu
pengetahuan. Banyak penemuan yang terjadi di Dunia Timur yang baru dikembangkan
belakangan di Dunia Barat.
Beberapa disiplin ilmu yang sudah
berkembang pada masa klasik Islam adalah: ilmu fikih, ilmu kalam, ilmu hadis,
ilmu tafsir, ilmu usul fikih, ilmu tasawuf, yang biasa pula disebut sebagai
bidang ilmu naqli, ilmu-ilmu yang bertolak dari nas-nas Al-Qur'an dan hadis.
Adapun dalam bidang ilmu 'aqli atau ilmu rasional, yang berkembang antara lain
ilmu filsafat, ilmu kedokteran, ilmu farmasi, ilmu sejarah, ilmu astronomi dan
falak, ilmu hitung, dan lain-lain.
B. Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan
olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
1Amin Abdullah, Studi Agama
Normativitas Atau Historivitas?,( cet III Yogyakarta; Pustaka Pelajar,
2002), h. 244
2A.W. Munawar, Kamus Al-Munawwar
Arab Indonesia Terlengkap, ditelaah oleh KH.Ali Ma’sum, KH. Zaenal
Abidin,cet. Xiv, (Surabaya Pustaka Progressif, 1997), h.966.
3Bchtiar, Amsal . ( 2010), Filsafat
Ilmu, Jakarta; Rajawali Press Jujun S Suryasumantri, Filsafat Ilmu,
Sebuah Pengantar Popular, cet. Xii, (Jakarta; Pustaka Sinar Harapan, 1999).
4Mulyadi Kertanegara, Integrasi
Ilmu, Sebuah Rekonstruksi Holistic, (Jakarta; UIN Jakarta Press, 2005).
5Mukhtar, Orientasi Ke Arah
Pemeahaman Filsafat Ilmu, ( Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014).
6Louis O. Kattsoft, Pengantar
Filsafat, (cet. Vii, Yogyakarta: Tiara Wicana Yogya, 1996), h.146
Surajiyo,
Ilmu Filsafat, suatu pengantar, (cet.I; Jakarta; PT. Bumi Aksara, 2005).
.
terimakasih,hanya sekedar berbagi :-)
semoga bermanfaat... :-')
semoga bermanfaat... :-')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar