LAPORAN HASIL OBSERVASI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN PELAJAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi Pendidikan
Manajemen Pendidikan Islam Kelas IV A dengan dosen pembimbing Bapak
Fadhil Santosa, S.Pd.I., M.Pd.I
Disusun Oleh :
Desi Puspitasari Widiya Ningsih : 1510631120020
MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
Jl.H.S.
Ronggowaluyo, Teluk Jambe Timur, Karawang
2016-2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat limpahan rahmat dan nikmat
kesempatan sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dengan judul yang akan saya bahas pada makalah kali ini mengenai “Pergaulan
Bebas di Kalangan Pelajar”.
Atas dukungan moral
dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalh ini, maka saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Bapak
Dr. H. Amirudin, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Agama Islam
2.
Bapak
Dr. H. Masykur H. Mansyur Drs, MM selaku ketua kaprodi jurusan Manajemen Pendidikan
Islam
3.
Bapak
Fadhil Santosa, S.Pd.I,. M.Pd.I selaku dosen pembimbing mata kuliah yang
memberikan saran, ide dalam memberikan masukan kepada saya dalam pembuatan
makalah.
Kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT, Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
sebagai manusia biasa saya tidak lepas dari kesalahan, maka dari itu saya mohon
dukungan dari berbagai pihak demi kebaikan kedepannya.
Demikianlah
makalah ini saya buat, atas perhatian dan kesempatannya untuk membaca saya
ucapkan terima kasih.
Karawang,
12 Februari 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar .....................................................................................................
Daftar
Isi ..............................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Definisi Pergaulan Bebas ............................................................................. 2
2.2
Faktor-faktor terjadinya Pergaulan Bebas.................................................... 2
2.3
Pelaksanaan................................................................................................... 5
2.3.1 Identitas ..................................................................................................... 5
2.3.1 Tempat dan Waktu Observasi.................................................................... 5
2.3.1.1 Identifikasi Masalah................................................................................ 6
2.3.1.2 Diagnosa ................................................................................................. 7
2.3.1.3 Pragnosa.................................................................................................. 8
2.3.1.4 Solusi ...................................................................................................... 8
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan ................................................................................................. 10
B.
Saran ............................................................................................................ 10
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 11
LAMPIRAN
.................................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring
dengan perkembangan zaman yang semakin modern maka ilmu pengetahuan dan
teknologi juga ikut berkembang. Perkembangan itu mengakibatkan suatu perubahan
yang dialami masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut akan semakin tampak
apabila berubah kearah negative. Perubahan-perubahan tersebut sering kali
mengakibatkan penyimpangan sosial.
Penyimpangan
sosial itu merupakan perilaku yang tidak
berhasil menyesuaikan diri dengan masyarakat lain, dengan kata lain
mengabaikan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Remaja
dimana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan
memajukan bangsa dengan menerapkan nilai – nilai yang ada dalam pendidikan.
Namun, pada kenyataannya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak
pada pola pikir dan cara hidup remaja yang mengakibatkan terjadinya perubahan
pada remaja di Indonesia saat ini.
1.2 Ruang Lingkup Peneltian
Penelitian ini akan mencakup tentang Pergaulan Bebas yang berjudul “Pergaulan Bebas
di Kalangan Pelajar”.
1.3 Tujuan Dan Manfaat
Tujuannya adalah,
mengetahui mengapa pergaulan bebas terjadi di kalangan pelajar, dan bagaimana cara
menyelesaikan solusi nya.
Manfaatnya adalah,
mengetahui dampak-dampak dari pergaulan bebas sehingga tidak terjadi
baik pada kita maupun keluarga kita.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas
adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah hak asasi setiap individu dan itu
harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi pergaulan
antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama,
norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau
pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma
hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan kondisi seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan
seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai
bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
2.2 Faktor – faktor Terjadinya Pergaulan Bebas
Ada beberapa faktor yang banyak mempengaruhi
terjadinya pergaulan bebas
dari kalangan anak-anak muda, yakni:
1.
Faktor
orang tua
Para
orang tua perlu menyadari bahwa zaman telah berubah. Sistem komunikasi, media
masa, kebebasan pergaulan, dan teknologi dengan cepat mempengaruhi anak – anaknya. Budaya hidup remaja masa kini, berbeda dengan zaman para orang
tua masih remaja dulu. Ada beberapa pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, yaitu :
a)
Faktor Kesenjangan
Pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak - anak yang merasa bahwa orang tua mereka
ketinggalan zaman dalam urusan remaja. Anak - anak muda zaman sekarang cenderung meninggalkan
orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara
orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha untuk mengatasinya.
b)
Faktor Perhatian
Orang tua kurang perhatian terhadap pergaulan para remaja. Mereka cenderung menganggap bahwa
masalah pergaulan adalah urusan anak - anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi
sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, orang tua sulit untuk
menyelesaikannya dan orang tua akan merasa menyesal.
c)
Faktor Kurang
Tahu
Kasus ini banyak terjadi pada orang tua yang kurang menyadari kondisi
zaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi
dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka
tidak peduli, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.
d)
Faktor Agama
Dimana remaja sekarang kurang memperdalami keagamaan sehingga mereka
mudah terjerumus ke hal-hal yang negatif. Dan ini juga sebenarnya terkait
dengan keimanan orang tua juga, namun banyak orang islam yang baik, juga tidak
sungguh - sungguh berdoa sejak awal untuk pergaulan anak - anak mereka. Padahal doa adalah hal utama yang semestinya dilakukan sejak awal.
Mereka akan berdoa saat anak-anak mereka sudah terjerumus dalam pergaulan
bebas.
2.
Faktor diri sendiri
Adapun
faktor yang datang dari diri remaja iti sendiri yaitu,
a)
Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi remaja pada umumnya
memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam
mempertimbangkan, memutuskan, dan melakukan segala sesuatu., misalnya
pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh,
pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan
hal – hal yang sebenarnya peting, belum dapat menghayati sakitnya akiat dari
tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya.
Ditambah lagi kecenderungan remaja ingin mencoba – coba sesuatu yang baru yang
belum pernah dirasakan atau dialaminya.
b)
Budaya
Remaja menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya anak muda zaman
sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan
sekaranglah waktunya bergaul sebebas – bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya
iseng dari pada
dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul meskipun itu perbuatan menyimpang.
3.
Teman
Pergaulan
bebas bisa terbawa ajakan teman sekolah maupun teman sebaya (rumah). Apabila teman – teman dekatnya melakukan pergaulan bebas,
seorang remaja akan ikut melakukan hal serupa karena biasanya anak ingin
menjadi bagian dari kelompoknya tersebut.
4.
Masyarakat
Lingkungan
akan mempengaruhi anak untuk melakukan pergaulan bebas. Lingkungan yang kurang
baik akan mendukung remaja untuk melakukan hal – hal yang negatif. Apabila sebaliknya, remaja akan malu untuk melakukan hal negatif karena, terdapat hukum atau norma yang tidak
tertulis dilingkungan tersebut. Maka, terciptalah budaya malu yang penting
untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
2.3 Pelaksanaan
2.3.1 Identitas
IDENTITAS
PRIBADI
Nama : Aceng
Tempat Tanggal Lahir :
Bekasi, 01 Desember 2001
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat :
Kp. Cambai Desa Jati Baru Kecamatan Cikarang
Timur Kabupaten Bekasi
Anak Ke :
1 dari 2 bersaudara
Agama :
Islam
Nama Orang Tua
Ayah :
Ade Sopian
Pekerjaan :
Wiraswasta
Alamat :
Kp. Cambai Desa Jati Baru Kecamatan Cikarang
Timur Kabupaten Bekasi
Ibu :
Anah
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
Alamat :
Kp. Cambai Desa Jati Baru Kecamatan Cikarang
Timur Kabupaten Bekasi
2.3.2 Lokasi dan Waktu Observasi
Tempat :
Kp. Passanggrahan Desa Karang Sambung
Kecamatan Kedung Waringin Kabupaten Bekasi
Waktu : 25 Februari
2017
2.3.1.1 Identifikasi Masalah
Pertanyaan
1. Apakah anda pernah
tauran, merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat terlarang, dan melakukan
seks bebas ?
2.
Apakah kamu pernah menonton film porno ?
3.
Apa faktor yang membuat kamu menjadi seperti ini
(pergaulan bebas) ?
4.
Apakah kamu kurang kasih sayang dari orang tua ?
5.
Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi kamu yang
sekarang ?
6. Pernahkah kamu
membayangkan dampak negatif dari pergaulan yang
kamu pilih sekarang ini ?
7. Ketika disekolah atau
didalam kelas, apakah kamu aktif atau tidak dan berprestasi atau tidak ?
8. Pernahkah anda
berfikir dan berniat untuk menjadi juara kelas ? Jika “iya” adakah niat dalam
hati kamu untuk berubah dan lebih rajin lagi dalam belajar ?
9. Apakah kamu punya
cita-cita dan mimpi ? dan apakah kamu tidak ingin mengejar cita-cita dan
mimpimu itu ?
10. Apakah kamu memiliki
niat untuk berubah meninggalkan pergaulan yang menyimpang seperti ini ?
11. Pernahkah kamu
berfikir atau merasa prihatin melihat orang tua kamu susah payah mencari uang
dan menyekolahkan kamu, tapi kamunya seperti ini ?
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan kepada pelajar yang memiliki
pergaulan bebas, maka saya dapat menyimpulkan atas jawaban-jawaban yang telah
diberikan, yaitu :
Pelajar yang mimiliki pergaulan bebas ini pernah melakukan tawuran,
setiap hari merokok dan meminum-minuman keras, dan terkadang ia menonton video
yang tidak pantas seperti video porno, akan tetapi dia tidak pernah melakukan
seks bebas.
Salah satu faktor yang membuatnya seperti ini ialah keluarga, lingkungan
dan teman-temannya. Kenapa keluarga ? karena di salah seorang keluarganya ada
yang memiliki perilaku yang sama dengan dia seperti meminum-minuman keras di
sekitar rumah. Begitupun dengan teman-temannya yang setiap kumpulan mereka
selalu berkumpul didepan rumahnya dan meminum-minuman keras serta merokok
meskipun mereka masih seorang pelajar dan masih dibawah umur tidak ada yang
memarahinya, karena mereka sebagai orang tua tidak merasa enak jika mengusir
teman-temannya dan juga melarang anaknya untuk tidak meminum-minuman keras.
Aceng memang kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya akan
tetapi dari segi materi ia tercukupi. Dampak dari perilakunya ini dia sangat
merasakannya seperti kurangnya konsentrasi dalam belajar, malas untuk belajar
bahkan dia pernah bolos sekolah. Dia
memiliki cita-cita yang tinggi akan tetapi dia sulit untuk berubah dari keadaan
yang sekarang ini. Dia juga pernah melakukan perubahan sikap atau perilakunya
yang buruk menjadi baik akan tetapi tidak berhasil, karena menurutnya perilaku
ini sudah lama ia lakukan dan sudah menjadi kebiasaan sehingga dia sulit untuk
berubah.
2.3.1.2 Diagnosa
Dari identifikasi masalah yang telah saya lakukan, maka saya melihat bahwa
pelajar tersebut sebenarnya memiliki niat untuk berubah akan tetapi ia tidak
bisa karena teman-temannya yang selalu merokok dan meminum-minuman keras
disekitarnya.
Dan dia juga seorang pelajar yang cukup aktif diluar mata pelajaran,
akan tetapi jika didalam kelas dia tidak terlalu aktif. Dia sering tertidur
didalam kelas karena sering bergadang tetapi dia juga terkadang dapat
menyelesaikan tugas dengan baik.
2.3.1.3 Pragnosa
Setelah
mengamati perilaku pelajar yang bersangkutan, saya melakukan beberapa pendekatan
dan wawancara kepada orang tersebut, maka saya dapat menyimpulkan sikap
menyimpang yang dia alami akibat dari pengaruh keluarga dan teman serta
lingkungannya. Dia kurangnya kasih sayang dan perhatian dari kedua orang
tuanyan dan terlalu bebas dalam kesehariannya.
Jika
hal ini terus terjadi, maka kedepan nya orang ini bisa berbuat lebih dari apa
yang dia lakukan sekarang, maka itu saya sedikit memberi arahan dan masukan
kepada nya dan beberapa obrolan di luar materi yang bersifat membangun motivasi
nya.
2.3.1.4 Solusi
1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang
cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2.
Jaga keimanan. Jika sejak dini anak sudah diajarkan
mengenai keimanan pasti dewasanya anak akan terbiasa akan keimanan itu,
sehingga akan jarang anak-anak yang memiliki iman yang kuat untuk ikut
terjerumus kedalam hal-hal buruk seperti pergaulan bebas itu. Tetapi beda
halnya jika sejak kecil anak tidak diajarkan keimanan, pasti akan sulit ketika
anak diajak hal-hal yang buruk, karena anak kurang mengerti akan landasan yang
seharusnya menjadi landasan bergerak itu. kenakalan anak jaman sekarang
bukanlah hal yang mudah untuk diatasi, jadi keimanan sejak dini sangat
diperlukan untuk membangun pribadi anak yang baik.
3.
Memperbanyak baca Al Qur’an. Selain menjaga keimanan,
membaca Al Quran juga diperlukan untuk memperkuat keimanannya, bukan hanya
membaca Al Quran saja, tetapi juga memahami akan isi Al Quran sehingga keimanan
dapat terjaga dengan baik. Dengan demikian maka
pergaulan bebas tidak akan mudah untuk merenggut diri.
4.
Kurangi menonton tv yang tidak bermanfaat. Salah satu
cara menjadi orang tua yang baik adalah dengan melakukan penjagaan pada anak
dengan maksimal terutama untuk menjaga anak agar tidak menonton tv yang tidak
bermanfaat.
5.
Jaga perkataan. Bantulah anak untuk menjaga setiap
perkataan yang akan dilontarkan, jangan biarkan anak untuk mengucapkan
kata-kata yang kotor, jangan biarkan anak menjadi anak yang nakal, karena untuk
cara mengatasi anak nakal bisa dibilang lebih sulit dibanding harus mendidik
anak sejak awal .
6.
Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya,
yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal
tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak
sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya
yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
7.
Bergaul dengan orang-orang yang baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh
segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun
lingkungannya. Faktor yang mengakibatkan
remaja terjerumus dalam pergaulan bebas yaitu karena keluarga, teman, dan
lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sangat banyak, namun yang lebih utama
adalah kekhawatiran jika kepribadian remaja didaerah ini menjadi buruk . Untuk
mengurangi hal tersebut, ada solusi yang terpenting yaitu keluarga harus lebih
memperhatikan perkembangan anak, serta memberikan perhatian dan kasih sayang
yang lebih.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang
negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang
negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,
terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
B. Saran
Untuk para remaja, tinggalkanlah pengetahuan tentang segala
perkembangan dengan tetap meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan untuk para orang tua, berikanlah yang terbaik pada anak remaja
dengan tetap menjaga dan mengawasi tingkah lakunya serta memberikan kasih
sayang dan perhatian yang lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarso,
singgih D. 1988. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Gramedia.
Islamsinia,
Sabila. 2010. Psikologi Remaja dan Karakteristik. Jakarta:PT Gramedia.
Kartono, Kartini.1988. “Psikologi Remaja”.
Bandung: PT. Rosda Karya