Rabu, 05 April 2017

Laporan Observasi Tentang Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar



LAPORAN HASIL OBSERVASI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN PELAJAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas  mata kuliah Psikologi Pendidikan  Manajemen Pendidikan Islam Kelas IV A dengan dosen pembimbing Bapak Fadhil Santosa, S.Pd.I., M.Pd.I















Disusun Oleh :
Desi Puspitasari Widiya Ningsih : 1510631120020



MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
Jl.H.S. Ronggowaluyo, Teluk Jambe Timur, Karawang
2016-2017

KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat limpahan rahmat dan nikmat kesempatan sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan judul yang akan saya bahas pada makalah kali ini mengenai “Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalh ini, maka saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.        Bapak Dr. H. Amirudin, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Agama Islam
2.        Bapak Dr. H. Masykur H. Mansyur Drs, MM selaku ketua kaprodi jurusan Manajemen Pendidikan Islam
3.        Bapak Fadhil Santosa, S.Pd.I,. M.Pd.I selaku dosen pembimbing mata kuliah yang memberikan saran, ide dalam memberikan masukan kepada saya dalam pembuatan makalah.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena sebagai manusia biasa saya tidak lepas dari kesalahan, maka dari itu saya mohon dukungan dari berbagai pihak demi kebaikan kedepannya.
Demikianlah makalah ini saya buat, atas perhatian dan kesempatannya untuk membaca saya ucapkan terima kasih.

Karawang, 12 Februari  2017
Penyusun









DAFTAR ISI


Kata Pengantar .....................................................................................................
Daftar Isi ..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pergaulan Bebas ............................................................................. 2
2.2 Faktor-faktor terjadinya Pergaulan Bebas.................................................... 2
2.3 Pelaksanaan................................................................................................... 5
2.3.1 Identitas ..................................................................................................... 5
2.3.1 Tempat dan Waktu Observasi.................................................................... 5
2.3.1.1 Identifikasi Masalah................................................................................ 6
2.3.1.2 Diagnosa ................................................................................................. 7
2.3.1.3 Pragnosa.................................................................................................. 8
2.3.1.4 Solusi ...................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP      
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
LAMPIRAN .................................................................................................... 12






BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern maka ilmu pengetahuan dan teknologi juga ikut berkembang. Perkembangan itu mengakibatkan suatu perubahan yang dialami masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut akan semakin tampak apabila berubah kearah negative. Perubahan-perubahan tersebut sering kali mengakibatkan penyimpangan sosial.
Penyimpangan sosial itu merupakan perilaku yang tidak  berhasil menyesuaikan diri dengan masyarakat lain, dengan kata lain mengabaikan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Remaja dimana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan memajukan bangsa dengan menerapkan nilai – nilai yang ada dalam pendidikan. Namun, pada kenyataannya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada pola pikir dan cara hidup remaja yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia saat ini.

1.2    Ruang Lingkup Peneltian

Penelitian ini akan mencakup tentang Pergaulan Bebas yang berjudul “Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar”.

1.3    Tujuan Dan Manfaat

Tujuannya adalah, mengetahui mengapa pergaulan bebas terjadi di kalangan pelajar, dan bagaimana cara menyelesaikan solusi nya.
Manfaatnya adalah, mengetahui dampak-dampak dari pergaulan bebas sehingga tidak terjadi baik pada kita maupun keluarga kita.






BAB II
PEMBAHASAN


2.1    Definisi Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah hak asasi setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan kondisi seperti saat ini. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.

2.2    Faktor – faktor Terjadinya Pergaulan Bebas

Ada beberapa faktor yang banyak mempengaruhi terjadinya pergaulan bebas dari kalangan anak-anak muda, yakni:
1.        Faktor orang tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa zaman telah berubah. Sistem komunikasi, media masa, kebebasan pergaulan, dan teknologi dengan cepat mempengaruhi anak – anaknya. Budaya hidup remaja masa kini, berbeda dengan zaman para orang tua masih remaja dulu. Ada beberapa pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, yaitu :


a)    Faktor Kesenjangan
Pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak - anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan zaman dalam urusan remaja. Anak - anak muda zaman sekarang cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha untuk mengatasinya.
b)      Faktor Perhatian
Orang tua kurang perhatian terhadap pergaulan para remaja. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak - anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, orang tua sulit untuk menyelesaikannya dan orang tua akan merasa menyesal.
c)      Faktor Kurang Tahu
Kasus ini banyak terjadi pada orang tua yang kurang menyadari kondisi zaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak peduli, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.
d)      Faktor Agama
Dimana remaja sekarang kurang memperdalami keagamaan sehingga mereka mudah terjerumus ke hal-hal yang negatif. Dan ini juga sebenarnya terkait dengan keimanan orang tua juga, namun banyak orang islam yang baik, juga tidak sungguh - sungguh berdoa sejak awal untuk pergaulan anak - anak mereka. Padahal doa adalah hal utama yang semestinya dilakukan sejak awal. Mereka akan berdoa saat anak-anak mereka sudah terjerumus dalam pergaulan bebas.



2.        Faktor diri sendiri
Adapun faktor yang datang dari diri remaja iti sendiri yaitu,
a)    Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi remaja pada umumnya memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam mempertimbangkan, memutuskan, dan melakukan segala sesuatu., misalnya pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan hal – hal yang sebenarnya peting, belum dapat menghayati sakitnya akiat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan remaja ingin mencoba – coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
b)    Budaya
Remaja menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya anak muda zaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas – bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya iseng dari pada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul meskipun itu perbuatan menyimpang.
3.        Teman
Pergaulan bebas bisa terbawa ajakan teman sekolah maupun teman sebaya (rumah). Apabila teman – teman dekatnya melakukan pergaulan bebas, seorang remaja akan ikut melakukan hal serupa karena biasanya anak ingin menjadi bagian dari kelompoknya tersebut.
4.        Masyarakat
Lingkungan akan mempengaruhi anak untuk melakukan pergaulan bebas. Lingkungan yang kurang baik akan mendukung remaja untuk melakukan hal – hal yang negatif. Apabila sebaliknya, remaja akan malu untuk melakukan hal negatif karena, terdapat hukum atau norma yang tidak tertulis dilingkungan tersebut. Maka, terciptalah budaya malu yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.3    Pelaksanaan

2.3.1   Identitas

IDENTITAS PRIBADI

Nama                                       : Aceng
Tempat Tanggal Lahir                        : Bekasi, 01 Desember 2001
Jenis Kelamin                         : Laki-laki
Alamat                                    : Kp. Cambai Desa Jati Baru Kecamatan Cikarang
  Timur Kabupaten Bekasi
Anak Ke                                  : 1 dari 2 bersaudara
Agama                                     : Islam
Nama Orang Tua
Ayah                                       : Ade Sopian
Pekerjaan                                : Wiraswasta
Alamat                                    : Kp. Cambai Desa Jati Baru Kecamatan Cikarang
  Timur Kabupaten Bekasi
Ibu                                           : Anah
Pekerjaan                                : Ibu Rumah Tangga
Alamat                                    : Kp. Cambai Desa Jati Baru Kecamatan Cikarang
  Timur Kabupaten Bekasi

2.3.2 Lokasi dan Waktu Observasi


Tempat            : Kp. Passanggrahan Desa Karang Sambung
                          Kecamatan Kedung Waringin Kabupaten Bekasi
Waktu             : 25 Februari 2017




2.3.1.1  Identifikasi Masalah

Pertanyaan
1.    Apakah anda pernah tauran, merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat terlarang, dan melakukan seks bebas ?
2.         Apakah kamu pernah menonton film porno ?
3.         Apa faktor yang membuat kamu menjadi seperti ini (pergaulan bebas) ?
4.         Apakah kamu kurang kasih sayang dari orang tua ?
5.         Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi kamu yang sekarang ?
6.    Pernahkah kamu membayangkan dampak negatif dari pergaulan yang  kamu pilih sekarang ini ?
7.    Ketika disekolah atau didalam kelas, apakah kamu aktif atau tidak dan berprestasi atau tidak ?
8.    Pernahkah anda berfikir dan berniat untuk menjadi juara kelas ? Jika “iya” adakah niat dalam hati kamu untuk berubah dan lebih rajin lagi dalam belajar ?
9.    Apakah kamu punya cita-cita dan mimpi ? dan apakah kamu tidak ingin mengejar cita-cita dan mimpimu itu ?
10.    Apakah kamu memiliki niat untuk berubah meninggalkan pergaulan yang menyimpang seperti ini ?
11.    Pernahkah kamu berfikir atau merasa prihatin melihat orang tua kamu susah payah mencari uang dan menyekolahkan kamu, tapi kamunya seperti ini ?
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan kepada pelajar yang memiliki pergaulan bebas, maka saya dapat menyimpulkan atas jawaban-jawaban yang telah diberikan, yaitu :
Pelajar yang mimiliki pergaulan bebas ini pernah melakukan tawuran, setiap hari merokok dan meminum-minuman keras, dan terkadang ia menonton video yang tidak pantas seperti video porno, akan tetapi dia tidak pernah melakukan seks bebas.

Salah satu faktor yang membuatnya seperti ini ialah keluarga, lingkungan dan teman-temannya. Kenapa keluarga ? karena di salah seorang keluarganya ada yang memiliki perilaku yang sama dengan dia seperti meminum-minuman keras di sekitar rumah. Begitupun dengan teman-temannya yang setiap kumpulan mereka selalu berkumpul didepan rumahnya dan meminum-minuman keras serta merokok meskipun mereka masih seorang pelajar dan masih dibawah umur tidak ada yang memarahinya, karena mereka sebagai orang tua tidak merasa enak jika mengusir teman-temannya dan juga melarang anaknya untuk tidak meminum-minuman keras.
Aceng memang kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya akan tetapi dari segi materi ia tercukupi. Dampak dari perilakunya ini dia sangat merasakannya seperti kurangnya konsentrasi dalam belajar, malas untuk belajar bahkan dia pernah bolos sekolah.  Dia memiliki cita-cita yang tinggi akan tetapi dia sulit untuk berubah dari keadaan yang sekarang ini. Dia juga pernah melakukan perubahan sikap atau perilakunya yang buruk menjadi baik akan tetapi tidak berhasil, karena menurutnya perilaku ini sudah lama ia lakukan dan sudah menjadi kebiasaan sehingga dia sulit untuk berubah.

2.3.1.2  Diagnosa

Dari identifikasi masalah yang telah saya lakukan, maka saya melihat bahwa pelajar tersebut sebenarnya memiliki niat untuk berubah akan tetapi ia tidak bisa karena teman-temannya yang selalu merokok dan meminum-minuman keras disekitarnya.
Dan dia juga seorang pelajar yang cukup aktif diluar mata pelajaran, akan tetapi jika didalam kelas dia tidak terlalu aktif. Dia sering tertidur didalam kelas karena sering bergadang tetapi dia juga terkadang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.




2.3.1.3  Pragnosa

Setelah mengamati perilaku pelajar yang bersangkutan, saya melakukan beberapa pendekatan dan wawancara kepada orang tersebut, maka saya dapat menyimpulkan sikap menyimpang yang dia alami akibat dari pengaruh keluarga dan teman serta lingkungannya. Dia kurangnya kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanyan dan terlalu bebas dalam kesehariannya.
Jika hal ini terus terjadi, maka kedepan nya orang ini bisa berbuat lebih dari apa yang dia lakukan sekarang, maka itu saya sedikit memberi arahan dan masukan kepada nya dan beberapa obrolan di luar materi yang bersifat membangun motivasi nya.

2.3.1.4  Solusi

1.      Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2.      Jaga keimanan. Jika sejak dini anak sudah diajarkan mengenai keimanan pasti dewasanya anak akan terbiasa akan keimanan itu, sehingga akan jarang anak-anak yang memiliki iman yang kuat untuk ikut terjerumus kedalam hal-hal buruk seperti pergaulan bebas itu. Tetapi beda halnya jika sejak kecil anak tidak diajarkan keimanan, pasti akan sulit ketika anak diajak hal-hal yang buruk, karena anak kurang mengerti akan landasan yang seharusnya menjadi landasan bergerak itu. kenakalan anak jaman sekarang bukanlah hal yang mudah untuk diatasi, jadi keimanan sejak dini sangat diperlukan untuk membangun pribadi anak yang baik.
3.      Memperbanyak baca Al Qur’an. Selain menjaga keimanan, membaca Al Quran juga diperlukan untuk memperkuat keimanannya, bukan hanya membaca Al Quran saja, tetapi juga memahami akan isi Al Quran sehingga keimanan dapat terjaga dengan baik. Dengan demikian maka pergaulan bebas tidak akan mudah untuk merenggut diri.

4.     Kurangi menonton tv yang tidak bermanfaat. Salah satu cara menjadi orang tua yang baik adalah dengan melakukan penjagaan pada anak dengan maksimal terutama untuk menjaga anak agar tidak menonton tv yang tidak bermanfaat.
5.     Jaga perkataan. Bantulah anak untuk menjaga setiap perkataan yang akan dilontarkan, jangan biarkan anak untuk mengucapkan kata-kata yang kotor, jangan biarkan anak menjadi anak yang nakal, karena untuk cara mengatasi anak nakal bisa dibilang lebih sulit dibanding harus mendidik anak sejak awal .
6.     Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
7.    Bergaul dengan orang-orang yang baik.












BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan

Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Faktor yang mengakibatkan remaja terjerumus dalam pergaulan bebas yaitu karena keluarga, teman, dan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sangat banyak, namun yang lebih utama adalah kekhawatiran jika kepribadian remaja didaerah ini menjadi buruk . Untuk mengurangi hal tersebut, ada solusi yang terpenting yaitu keluarga harus lebih memperhatikan perkembangan anak, serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.

B.       Saran

Untuk para remaja, tinggalkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk para orang tua, berikanlah yang terbaik pada anak remaja dengan tetap menjaga dan mengawasi tingkah lakunya serta memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih.




DAFTAR PUSTAKA

Gunarso, singgih D. 1988. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Gramedia.
Islamsinia, Sabila. 2010. Psikologi Remaja dan Karakteristik. Jakarta:PT Gramedia.
Kartono, Kartini.1988. “Psikologi Remaja”. Bandung: PT. Rosda Karya