Rabu, 01 November 2017

Konsep Manajemen Mutu Terpadu di Pendidikan



MAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU
KONSEP MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM PENDIDIKAN
Di ajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Manajemen Mutu Terpadu Manajemen Pendikan Islam  V A dosen mata kuliah Dr. H. Slamet Sholeh, M.Pd








Disusun Oleh:
Ahmad Baehaki 1510631120004
Desi Puspitasari 1510631120020
Jajat Sudrajat     1510631120038


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG
2016/2017


            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta ridhonya kepada kita semua. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Tugas makalah yang berjudul “Konsep Manajemen Mutu Terpadu” atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.      Bapak DR. H. Amirudin, M.Pd.I, selaku dekan Fakultas Agama Islam.
2.      Bapak DR. H. Masykur H. Mansyur Drs, MM. Selaku ketua kaprodi jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
3.      Bapak Dr. H. Slamet Sholeh, M.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah yang memberikan, saran, ide dalam memberikan masukan kepada penulis dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Karawang, 14 September 2017











DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Mutu Terpadu ........................................................................... 2
2.1 Konsep Manajemen Mutu Terpadu ................................................................................ 2
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 6
B. Saran ................................................................................................................................. 6





















BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu perlu peran serta seluruh masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan sumber daya manusia.  Berdasarkan data hasil survei tentang Human Development Index (HDI) oleh United Nation Development Program atau UNDP (Brodjonegoro, dalam Pikiran Rakyat, 28 Oktober, 2005), menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat 113 dari 177 negara didunia. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia berdasarkan hasil survei UNDP  tersebut sebagai akibat rendahnya mutu pendidikan diberbagai jenis dan jenjang pendidikan karena itu salah satu kebijakan pokok pembangunan pendidikan nasional sesuai dengan amanah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yaitu mengarah pada peningkatan mutu dan relevansi pendidikan.
Perbaikan mutu pendidikan harus segera dilakukan secara terus menerus dengan cara memperbaiki manajemen mutu pendidikannya. Organisasi-organisasi pendidikan memegang peranan awal dalam proses peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu kami dalam makalah ini berusaha membahas mengenai mutu pendidikan melalui pendekatan manajemen mutu terpadu.
1.2         Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian manajemen mutu terpadu ?
2.    Bagaimana konsep manajemen mutu terpadu ?

1.3         Tujuan
1.    Pengertian manajemen mutu terpadu ?
2.    Konsep manajemen mutu terpadu ?






BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Manajemen Mutu Terpadu
Mutu adalah suatu gagasan yang dibicarakan oleh semua orang. International Standar organization (ISO 9000) merupakan badan yang memberikan standarisasi dan sertifikasi mengenai mutu. Pada zaman sekarang mutu telah merambah ke dunia pendidikan. Dalam menerapkan mutu di lembaga pendidikan dilibatkan faktor eksternal yang meliputi akreditasi lembaga yang menggambarkan mutu dari lembaga pendidikan tersebut.
Lembaga akreditasi dan para pengawas merupakan faktor eksternal yang diharapkan dapat menciptakan mutu. Setiap lembaga pendidikan direkomendasikan dan diberi kewenangan untuk menjalankan serta mengembangkan suatu sistem yang dapat meningkatkan mutu lembaga tersebut sehingga lembaga dapat memberikan layanan yang bermutu kepada masyarakat.
Manajemen Mutu Terpadu adalah sebuah pendekatan sistematis dan hati-hati untuk mencapai tingkatan kualitas yang tepat dengan cara yang konsisten dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Manajemen Mutu Terpadu (TQM) Pendidikan menurut Edward Sallis adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para, saat ini dan untuk masa yang akan datang.
Manajemen Mutu Terpadu menurut Fandy Tjiptono & Anastasia Diana (1995) ialah suatu pendekatan dalam usaha memaksimalkan daya saing melalui perbaikan terus menerus atas jasa, manusia, produk, dan lingkungan.
Menurut West – Burnham (1997) Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan ialah semua fungsi dari organisasi sekolah kedalam falsafah holistis yang dibangun berdasarkan konsep mutu, kerja tim, produktivitas, dan prestasi serta kepuasan pelanggan.
2.2         Konsep manajemen Mutu Terpadu
Konsep manajemen mutu dalam pendidikan dibangun berdasarkan konsep manajemen secara umum.  Manajemen sebagai suatu proses yang khas terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

Dalam bidang pendidikan, fungsi dan prinsip manajemen mestinya melibatkan semua unsur yang terlibat dalam memajukan pendidikan dalam berbagai aktivitas pendidikan. Menurut Ali (2007) fungsi dan prinsip manajemen dapat dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini.
a.       Membangun putusan. Proses pembuatan keputusan hendaknya melibatkan berbagai unsur yang terlibat dalam organisasi.  Keputusan yang didasarkan kepada hasil musyawarah dan kesepakatan bersama akan memiliki pengaruh yang kuat dalam implementasinya.
b.      Merencanakan. Perencanaan merupakan persiapan yang terarah dan sistematis agar tujuan dapat tercapai secara efeltif dan efisien.
c.       Mengorganisasikan. Mengorganisasikan bertujuan agar pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
d.      Mengkomunikasikan. Mengkomunikasikan berarti menyampaikan berbagai informasi, ide, gagasan, pemikiran, penjelasan, pertanyaan, kebutuhan dan lain-lain, dari satu orang kepada yang lainnya.
e.       Mengkoordinasikan. Mengkoordinasikan adalah serangkaian kegiatan untuk mempersatukan sumbangan dan saran dari para anggota organisasi, bahan dan sumber-sumber lain yang terdapat dalam organisasi ke arah pencapaian tujuan yang sebelumnya telah disepakati bersama.
f.        Mengawasi. Pengawasan merupakan bagian penting yang dilakukan untuk mengetahui proses kegiatan organisasi itu berjalan. Pengawasan merupakan fungsi administratif untuk memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya.
g.      Menilai. Penilaian merupakan fungsi dan prinsip manajemen untuk mengetahui apakah program suatu organisasi mencapai tujuan atau tidak.
Salah satu tujuan Manajemen Mutu Terpadu (TQM) adslsh untuk merubah institusi yang mengoperasikannya menjadi sebuah tim yang ikhlas, tanpa konflik dan kompetisi internal, untuk meraih sebuah tujuan tunggal, yaitu memuaskan pelanggan.
 Suatu organisasi baik yang berstatus negeri atau swasta, dapat dikatakan sebagai organisasi yang terbaik jika organisasi tersebut mengerti dan mengetahui mutu. Pendidikan merupakan upaya dalam mencari sumber mutu dan menyampaikannya pada para peserta didiknya.
Terdapat banyak aspek dalam pendidikan yang dapat  menjadi sumber mutu, adapun hal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1.             Fasilitas dan gedung
2.             Tenaga pengajar
3.             Nilai moral yang tinggi
4.             Hasil ujian yang tinggi
5.             Spesialisasi
6.             Partisipasi orang tua siswa
7.             Partisipasi dunia bisnis dan masyarakat setempat
8.             Sumber daya yang melimpah
9.             Penerapan teknologi terkini
10.         Kepemimpinan yang kuat
11.         Layanan dan fasilitas bagi peserta didik
12.         Kurikulum yang relevan
13.         Perpaduan dari semua aspek-aspek tersebut.
Penjaminan mutu pendidikan merupakan suatu konsep dalam manajemen mutu pendidikan. Dalam penerapan konsep ini setiap sekolah atau lembaga pendidikan diarahkan agar memberi jaminan bahwa pelayanan pendidikan yang diberikan itu memenuhi atau bahkan melebihi harapan para pelanggannya. Pelanggan dimaksud baik pelanggan internal maupun eksternal. Termasuk dalam kategori pelanggan internal diantaranya adalah guru dan karyawan sekolah; sedangkan pelanggan eksternal adalah siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah, dan para pengguna lulusan.
Dalam penerapan penjaminan mutu pendidikan terlebih dahulu perlu dikembangkan pembakuan mutu. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengelaborasi komponen-komponen mutu pendidikan di sekolah, yang dimulai dengan menganalisis fungsi sekolah itu sendiri.
Jaminan mutu lebih menekankan tanggung jawab tenaga kerja dibandingkan inspeksi kontrol mutu, meskipun sebenarnya inspeksi tersebut juga memiliki peranan dalam jaminan mutu.



Ali (2007) menyatakan bahwa fungsi sekolah adalah membantu setiap peserta didik untuk memperoleh dan mengembangkan kompetensi-kompetensi yang terkait dengan:
a)    Moralitas (Keagamaan)
b)   Akademik
c)    Vokasional (Ekonomik)
d)    Sosial Pribadi.
Seluruh kompetensi tersebut dapat dicapai melalui berbagai layanan yang harus diberikan oleh sekolah, yang meliputi:
a)    Implementasi kurikulum/ proses belajar mengajar
b)   Administrasi dan manajemen sekolah
c)    Layanan penciptaan lingkungan dan kultur sekolah yang kondusif
d)   Layanan pembinaan organisasi dan kelembagaan sekolah
e)    Kemitraan sekolah dan masyarakat.
Keberhasilan layanan ini akan terwujud jika ada dukungan dari:
a)      Pembiayaan
b)      Tenaga pendidik dan kependidikan
c)      Sarana dan prasarana
d)      Peserta didik yang memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan.
Atas dasar hal-hal di atas, maka dimensi-dimensi  mutu sekolah adalah sebagai berikut (Ali: 2007):
a.       Kurikulum/proses belajar mengajar
b.      Manajemen sekolah
c.       Organisasi/kelembagaan sekolah
d.      Sarana dan prasarana
e.       Ketenagaan
f.        Pembiayaan
g.      Peserta didik/siswa
h.      Peran serta masyarakat
i.        Lingkungan sekolah.



BAB III
PENUTUPAN

A.           Kesimpulan
Manajemen Mutu Terpadu adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para, saat ini dan untuk masa yang akan datang. TQM adalah suatu makna dan standar mutu dalam pendidikan. Ia memberikan suatu filosofi perangkat alat untuk memperbaiki mutu. Prinsip dasar dalam TQM adalah bahwa pelanggan dan kepentingannya harus diutamakan.
Salah satu tujuan Manajemen Mutu Terpadu (TQM) adslsh untuk merubah institusi yang mengoperasikannya menjadi sebuah tim yang ikhlas, tanpa konflik dan kompetisi internal, untuk meraih sebuah tujuan tunggal, yaitu memuaskan pelanggan. Sejatinya, Manajemen Mutu Terpadu (TQM) yang memiliki pendekatan yang realistis dan mudah dilaksanakan, hanya membangun mutu yang sudah ada dan mengembangkannya secara terus-menerus.
B.            Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan, dan kesalahan. Karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari dosen pembimbing dan para pembaca sekalian agar kedepannya dapat lebih baik lagi. Dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.











DAFTAR PUSTAKA


Sallis, Edward. 2012. Total Quality Management in Education. IRCiSoD. Yogykarta.
Hadis, Abdul & B, Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Alfa Beta. Bandung.

Tidak ada komentar: