MAKALAH
MANAJEMEN MUTU TERPADU
KONSEP
MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM PENDIDIKAN
Di ajukan sebagai salah
satu tugas pada mata kuliah Manajemen Mutu Terpadu Manajemen Pendikan Islam V
A dosen mata kuliah Dr. H. Slamet
Sholeh, M.Pd
Disusun
Oleh:
Ahmad Baehaki 1510631120004
Desi Puspitasari 1510631120020
Jajat Sudrajat 1510631120038
MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2016/2017
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta ridhonya kepada
kita semua. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi mata kuliah Manajemen
Sarana dan Prasarana Pendidikan. Tugas makalah yang
berjudul “Konsep Manajemen Mutu Terpadu” atas
dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak DR. H. Amirudin, M.Pd.I, selaku
dekan Fakultas Agama Islam.
2. Bapak DR. H. Masykur H. Mansyur Drs, MM.
Selaku ketua kaprodi jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
3. Bapak Dr.
H. Slamet Sholeh, M.Pd,
selaku dosen pembimbing mata kuliah yang memberikan, saran, ide dalam
memberikan masukan kepada penulis dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
belumlah sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari
rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Karawang, 14 September 2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen
Mutu Terpadu ........................................................................... 2
2.1 Konsep Manajemen Mutu
Terpadu ................................................................................ 2
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 6
B. Saran ................................................................................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Berbicara mengenai
kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting
dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu perlu peran
serta seluruh masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan sumber daya manusia.
Berdasarkan data hasil survei tentang Human Development Index (HDI) oleh United
Nation Development Program atau UNDP (Brodjonegoro, dalam Pikiran Rakyat, 28
Oktober, 2005), menyatakan bahwa Indonesia menempati
peringkat 113 dari 177
negara didunia. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia berdasarkan hasil
survei UNDP tersebut sebagai akibat rendahnya mutu pendidikan diberbagai
jenis dan jenjang pendidikan karena itu salah satu kebijakan pokok pembangunan
pendidikan nasional sesuai dengan amanah Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 yaitu mengarah pada
peningkatan mutu dan relevansi pendidikan.
Perbaikan mutu
pendidikan harus segera dilakukan secara terus menerus dengan cara memperbaiki
manajemen mutu pendidikannya. Organisasi-organisasi pendidikan memegang peranan
awal dalam proses peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu kami dalam makalah ini
berusaha membahas mengenai mutu pendidikan melalui pendekatan manajemen mutu
terpadu.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian manajemen mutu terpadu ?
2. Bagaimana konsep manajemen mutu terpadu ?
1.3
Tujuan
1. Pengertian manajemen mutu terpadu ?
2. Konsep manajemen mutu terpadu ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Manajemen Mutu Terpadu
Mutu adalah suatu
gagasan yang dibicarakan oleh semua orang. International Standar organization
(ISO 9000) merupakan badan yang memberikan standarisasi dan sertifikasi
mengenai mutu. Pada zaman sekarang mutu telah merambah ke dunia pendidikan.
Dalam menerapkan mutu di lembaga pendidikan dilibatkan faktor eksternal yang
meliputi akreditasi lembaga yang menggambarkan mutu dari lembaga pendidikan
tersebut.
Lembaga akreditasi
dan para pengawas merupakan faktor eksternal yang diharapkan dapat menciptakan
mutu. Setiap lembaga pendidikan direkomendasikan dan diberi kewenangan untuk
menjalankan serta mengembangkan suatu sistem yang dapat meningkatkan mutu
lembaga tersebut sehingga lembaga dapat memberikan layanan yang bermutu kepada
masyarakat.
Manajemen Mutu
Terpadu adalah sebuah pendekatan sistematis dan hati-hati untuk mencapai
tingkatan kualitas yang tepat dengan cara yang konsisten dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan.
Manajemen
Mutu Terpadu (TQM) Pendidikan menurut Edward Sallis adalah sebuah filosofi
tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat
praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan,
dan harapan para, saat ini dan untuk masa yang akan datang.
Manajemen
Mutu Terpadu menurut Fandy Tjiptono & Anastasia Diana (1995)
ialah suatu pendekatan dalam usaha memaksimalkan daya saing melalui perbaikan
terus menerus atas jasa, manusia, produk, dan lingkungan.
Menurut
West – Burnham (1997) Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan
ialah semua fungsi dari organisasi sekolah kedalam falsafah holistis yang
dibangun berdasarkan konsep mutu, kerja tim, produktivitas, dan prestasi serta
kepuasan pelanggan.
2.2
Konsep
manajemen Mutu Terpadu
Konsep manajemen
mutu dalam pendidikan dibangun berdasarkan konsep manajemen secara umum. Manajemen sebagai suatu proses yang khas
terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan.
Dalam bidang
pendidikan, fungsi dan prinsip manajemen mestinya melibatkan semua unsur yang
terlibat dalam memajukan pendidikan dalam berbagai aktivitas pendidikan.
Menurut Ali (2007) fungsi dan prinsip manajemen dapat dapat dilakukan melalui
tahap-tahap berikut ini.
a. Membangun putusan. Proses pembuatan
keputusan hendaknya melibatkan berbagai unsur yang terlibat dalam
organisasi. Keputusan yang didasarkan
kepada hasil musyawarah dan kesepakatan bersama akan memiliki pengaruh yang
kuat dalam implementasinya.
b. Merencanakan. Perencanaan merupakan
persiapan yang terarah dan sistematis agar tujuan dapat tercapai secara efeltif
dan efisien.
c. Mengorganisasikan. Mengorganisasikan
bertujuan agar pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
d. Mengkomunikasikan. Mengkomunikasikan
berarti menyampaikan berbagai informasi, ide, gagasan, pemikiran, penjelasan,
pertanyaan, kebutuhan dan lain-lain, dari satu orang kepada yang lainnya.
e. Mengkoordinasikan. Mengkoordinasikan
adalah serangkaian kegiatan untuk mempersatukan sumbangan dan saran dari para
anggota organisasi, bahan dan sumber-sumber lain yang terdapat dalam organisasi
ke arah pencapaian tujuan yang sebelumnya telah disepakati bersama.
f.
Mengawasi.
Pengawasan merupakan bagian penting yang dilakukan untuk mengetahui proses
kegiatan organisasi itu berjalan. Pengawasan merupakan fungsi administratif
untuk memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan rencana yang dibuat
sebelumnya.
g. Menilai. Penilaian merupakan fungsi dan
prinsip manajemen untuk mengetahui apakah program suatu organisasi mencapai
tujuan atau tidak.
Salah satu tujuan Manajemen Mutu Terpadu
(TQM) adslsh untuk merubah institusi yang mengoperasikannya menjadi sebuah tim
yang ikhlas, tanpa konflik dan kompetisi internal, untuk meraih sebuah tujuan
tunggal, yaitu memuaskan pelanggan.
Suatu organisasi baik yang berstatus negeri
atau swasta, dapat dikatakan sebagai organisasi yang terbaik jika organisasi
tersebut mengerti dan mengetahui mutu. Pendidikan merupakan upaya dalam mencari
sumber mutu dan menyampaikannya pada para peserta didiknya.
Terdapat banyak
aspek dalam pendidikan yang dapat
menjadi sumber mutu, adapun hal tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Fasilitas
dan gedung
2.
Tenaga
pengajar
3.
Nilai
moral yang tinggi
4.
Hasil
ujian yang tinggi
5.
Spesialisasi
6.
Partisipasi
orang tua siswa
7.
Partisipasi
dunia bisnis dan masyarakat setempat
8.
Sumber
daya yang melimpah
9.
Penerapan
teknologi terkini
10.
Kepemimpinan
yang kuat
11.
Layanan
dan fasilitas bagi peserta didik
12.
Kurikulum
yang relevan
13.
Perpaduan
dari semua aspek-aspek tersebut.
Penjaminan mutu pendidikan merupakan suatu
konsep dalam manajemen mutu pendidikan. Dalam penerapan konsep ini setiap
sekolah atau lembaga pendidikan diarahkan agar memberi jaminan bahwa pelayanan
pendidikan yang diberikan itu memenuhi atau bahkan melebihi harapan para
pelanggannya. Pelanggan dimaksud baik pelanggan internal maupun eksternal.
Termasuk dalam kategori pelanggan internal diantaranya adalah guru dan karyawan
sekolah; sedangkan pelanggan eksternal adalah siswa, orang tua, masyarakat,
pemerintah, dan para pengguna lulusan.
Dalam penerapan
penjaminan mutu pendidikan terlebih dahulu perlu dikembangkan pembakuan mutu.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengelaborasi komponen-komponen
mutu pendidikan di sekolah, yang dimulai dengan menganalisis fungsi sekolah itu
sendiri.
Jaminan mutu lebih
menekankan tanggung jawab tenaga kerja dibandingkan inspeksi kontrol mutu,
meskipun sebenarnya inspeksi tersebut juga memiliki peranan dalam jaminan mutu.
Ali (2007)
menyatakan bahwa fungsi sekolah adalah membantu setiap peserta didik untuk
memperoleh dan mengembangkan kompetensi-kompetensi yang terkait dengan:
a) Moralitas (Keagamaan)
b) Akademik
c) Vokasional (Ekonomik)
d) Sosial Pribadi.
Seluruh kompetensi tersebut dapat dicapai
melalui berbagai layanan yang harus diberikan oleh sekolah, yang meliputi:
a) Implementasi kurikulum/ proses belajar mengajar
b) Administrasi dan manajemen sekolah
c) Layanan penciptaan lingkungan dan kultur
sekolah yang kondusif
d) Layanan pembinaan organisasi dan
kelembagaan sekolah
e) Kemitraan sekolah dan masyarakat.
Keberhasilan
layanan ini akan terwujud jika ada dukungan dari:
a)
Pembiayaan
b) Tenaga pendidik dan kependidikan
c) Sarana dan prasarana
d)
Peserta
didik yang memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan.
Atas
dasar hal-hal di atas, maka dimensi-dimensi
mutu sekolah adalah sebagai berikut (Ali: 2007):
a. Kurikulum/proses belajar mengajar
b. Manajemen sekolah
c. Organisasi/kelembagaan sekolah
d. Sarana dan prasarana
e. Ketenagaan
f.
Pembiayaan
g. Peserta didik/siswa
h. Peran serta masyarakat
i.
Lingkungan
sekolah.
BAB III
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Manajemen
Mutu Terpadu adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus,
yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi
pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para, saat ini dan
untuk masa yang akan datang. TQM adalah suatu makna dan standar mutu dalam pendidikan.
Ia memberikan suatu filosofi perangkat alat untuk memperbaiki mutu. Prinsip
dasar dalam TQM adalah bahwa pelanggan dan kepentingannya harus diutamakan.
Salah satu tujuan Manajemen Mutu Terpadu
(TQM) adslsh untuk merubah institusi yang mengoperasikannya menjadi sebuah tim
yang ikhlas, tanpa konflik dan kompetisi internal, untuk meraih sebuah tujuan
tunggal, yaitu memuaskan pelanggan. Sejatinya, Manajemen Mutu Terpadu (TQM)
yang memiliki pendekatan yang realistis dan mudah dilaksanakan, hanya membangun
mutu yang sudah ada dan mengembangkannya secara terus-menerus.
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari
masih banyak kekurangan, dan kesalahan. Karena itu kami mengharapkan saran dan
kritik dari dosen pembimbing dan para pembaca sekalian agar kedepannya dapat
lebih baik lagi. Dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Sallis,
Edward. 2012. Total Quality Management in Education. IRCiSoD. Yogykarta.
Hadis,
Abdul & B, Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu
Pendidikan. Alfa Beta. Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar